Bab 86 :
Pekerjaan dan Tanggungjawab

Kukira yang mengasah dirikita, yang membikin kita menjadi tahu mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, adalah persintuhan dengan orang perorang, antara manusia. Dan hal ini hanya kita dapatkan dalam pergaulan antara manusia, lebih kongkrit lagi dalam pekerjaan sehari-hari. Pelajaran yang paling baik yang kita dapatkan adalah dalam pergaulan dan pergulatan masarakat, dalam praktek kehidupan nyata. Dan sekolah besar itu adalah masarakat sekitar kita sendiri. Dari pergaulan dalam pekerjaan kita sehari-hari, baik secara langsung maupun tidak langsung, artinya kita hanya melihat dan medengar saja, dan mengetahui, itupun sudah menambah pengetahuan dan pengenalan kita terhadap sesuatu hal, apalagi kalau secara langsung dan mengalami sendiri.

Pekerjaan, kerja-keras, kelelahan dan keletihan, semua itu adalah batu-pengasah bagi hati dan jiwa kita. Kesusahan hidup, penderitaan kehidupan, jalannya perjuangan buat kehidupan, buat cita-cita, buat kebaikan masarakat, apalagi buat bangsa dan rakyat, semua itu menempa dirikita, menyepuh dirikita. Apakah seseorang akan menjadi baja yang baik, emas-intan dan permata yang baik, atau hanya loyang dan tembaga biasa saja, malah siapa tahu hanya hamparan batu kerikil saja, atau bahkan jadi sisa-sisa sampah masarakat, semua itu ditentukan oleh lingkungan kita, dan kita sendiri. Olah dan ulah kita sendiri akan menentukan watak dirikita, dan semua itu atas dasar dan dalam perjuangan kehidupan itu sendiri.

Betapa banyak yang bisa kita pelajari dalam kehidupan nyata yang kita geluti sehari-hari, di sekitar kita. Seseorang, sesuatu kelompok, bagian, keluarga, semua selalu ada-ada saja yang bisa kita ambil dan petik hal-hal yang baik, disamping juga ada hal-hal yang sebaiknya janganlah kita tiru! Jadi seperti kata kearifan-lama, seseorang itu akan selalu ada hal-hal baiknya dan juga ada hal-hal buruknya. Tergantung dirikita, yang mana yang mau kita ambil, yang mau kita petik. Di sesuatu hal ihwal, perihal, orang-manusia, akan selalu ada segi baik dan segi buruknya, bagaikan sebuah mata-uang yang selalu ada dua sisi. Dalam filsafat Tiongkok-lama, dia dinamakan yangying, unsur positive dan negative. Dan tak dapat dikatakan mana yang baik, sebab dua unsur itu sangat erat berhubungan dan saling berkaitan,- dan tergantung pada hal-ihwal tertentu dan pada waktu tertentu pula.

Dalam suatu badan pekerjaan, di suatu kantor atau perusahaan, atau pabrik, kita dapat melihat dan menemukan berbagai macam orang, berbagai macam tabiat, perilaku, kebiasaan, dan berbagai macam watak. Seseorang sangat baik bekerjanya, sangat rajin dan tekun, tetapi selalu tidak baik sikapnya terhadap teman lainnya. Ada juga baik kedua-duanya, terhadap pekerjaan dan terhadap teman lainnya, tapi kekurangannya suka marah, pemarah dan lekas sekali tersinggung dalam perasaan, suka menyimpan emosi. Kelihatannya seakan-akan bertentangan watak yang demikian, tetapi sebenarnya dan kenyataannya tidak, ada kasusnya.

Ada seseorang sangat tekun dan rajin kerjanya, sangat rapi dan bersih serta teliti. Tetapi selalu saja ada kekurangannya. Dia ini diam-diam sebenarnya cukup lumayan egoistis dan mementingkan dirinya sendiri, dan selalu suka pujian, suka sanjungan dan mencari sanjungan. Bukan main sulitnya buat mencari kesempurnaan yang menyeluruh. Maka benar dan tepatlah kata peribahasa, "tak ada gading yang tak retak", tak ada manusia yang sempurna yang begitu ideal, komplit baik dan luhurnya. Seseorang yang sempurna dan tiada cacat itu, mungkin selalu belum dilahirkan atau sudah lama mati.

Belajar dalam kehidupan nyata, dalam masarakat, dalam pekerjaan dan pergaulan, memang betapa asyiknya, disamping juga betapa muskilnya. Dalam pekerjaan yang kongkrit kudapatkan selama ini yalah : betapa sulitnya mengatasi perasaan dan emosi yang seharusnya dikendalikan. Lalu apakah yang paling sulit dalam pekerjaan? Yang paling sulit dalam pekerjaan yalah : bagaimana sibuk dan giat serta aktive bekerja, tetapi wajah dan airmuka tetap bersih,selalu senyum, jernih dan tenang. Betapapun sibuk dan banyaknya pekerjaan, tapi tidak marah-marah, tidak menyalahkan orang lain, tidak menganggap dirikita adalah penting dan hebat. Nah, inilah yang paling sulit! Dapat membedakan salah dan benar, baik dan buruk, memilih mana yang sebaiknya diambil, itupun memerlukan pengalaman yang tidak begitu mudah.

Apalagi kalau mau sampai pada kejujuran. Kejujuran itu, menjadi bisa dan sanggup memegang kejujuran, bukanlah begitu saja datang dari langit, tahu-tahu sudah ada dan sudah hinggap didiri-kita. Kejujuran itupun datangnya bertahap, melalui proses yang lama, proses belajar dan kegagalan yang berulang-ulang. Kukira tidak ada atau adalah kebohongan kalau seseorang mengakui dirinya selalu jujur dalam segala hal, yang padahal belum dan tak pernah teruji! Datangnya dan berdominasinya kejujuran itu pada diri seseorang, selalu melalui proses yang lama, teruji, pernah berkali-kali gagal, dan adakalanya masih juga gagal ketika mempraktekkannya. Dan itulah sebabnya, hanya dalam praktek-sosial dirikita dapat menempa semua itu. Dan itupun belum pasti secara otomatik penempaan itu akan menjadi baja, emas-intan dan permata. Kehidupan adalah tidak selalu lurus seperti jalan Malioboro di Yogyakarta, atau jalan yang bersimpang 13 di pusat kota Paris sekitar Champs-Elisees.

Kehidupan itu sangat berliku-liku, dan jalan kehidupan itupun juga berliku-liku, banyak persimpangannya. Banyak perbedaan, disamping juga banyak persamaan. Yang kami alami misalnya, tidak dialami oleh orang lain. Sebaliknya yang orang lain alami, kami tidak mengalaminya. Kami tidak mengalami penyiksaan secara langsung, penderitaan fisik, masuk penjara, kelaparan, dibuang ke Pulau Buru, dan sebagainya. Tetapi kami mengalami yang sampai kini menjerat dan membelenggu kami, yalah sampai kini kami tidak boleh pulang ke kampunghalaman kami sendiri, tanahair kami sendiri.Sampai kini kami belum bisa menyatu dengan keluarga dan teman-teman serta sahabat kami yang di tanahair dan kampunghalaman kami sendiri.

Paris 4 Mei 2000

Daftar Isi


© Sobron Aidit. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.