Bab 52 :
SEPUTAR JAKARTA - Dua

Pada suatu periode pernah sejumlah ibu-ibu, orangtua anak-anak sekolah SD di beberapa sekolahan mengeluh, mengapa anak-anaknya tampak lemas, tak bersemangat, mundur dalam pelajaran. Tetapi ini hanya gejala akibat sesuatu, sebab sebelum itu sangat aktive, gembira dan lincah. Hanya kegembiraan dan kelincahan ini tak berlangsung lama, sementara saja. Yang berlangsung lama justru yang tampak lemas, tak bersemangatnya, dan mundur dalam pelajarannya.

Setelah beberapa waktu diselidiki oleh beberapa orangtua anak-anak itu, maka ketahuanlah, anak-anak yang bertingkah demikian, selalu saja sesudah membeli permen kesukaan mereka di dekat warung sekolahnya. Dan dalam permen itu mengandung obatterlarang, sejenis morphin, candu, yang walaupun tingkatnya tidak sangat berat dan keras, tetapi sudah menjadikan anak-anak itu ketagihan. Dapatlah dibayangkan bagaimana cemas dan kuatirnya para orangtua anak-anak itu. Terbayang gelap-buramnya masa depan anak-anaknya.

Penjual dan pedagang serta pengedar barang-haram dan terlarang itu sudah demikian gilanya meracuni anak-anak dan masa depan bangsa. Tapi mana perduli kalau orang sudah mabuk dan gila cari uang.

Sekarang barulah diadakan razzia di sekolahan-dasar, SD dan SMP. Kalau dulu razzia itu hanya di beberapa tempat tertentu, seperti diskotik, bar dan night-club dan sejenisnya, tempat-tempat hiburan malam, maka pada suatu periode, menyeluruh ke segala tingkat pendidikan, sekolahan, bahkan di beberapa madrasah dan pesantren! Lalu diserukanlah bagaimana bahayanya "narkoba" itu, perang terhadap narkoba.

Orang masih ingat jelas, suatu ketika diadakan razzia di sebuah tempat hiburan, mencari pengedar, penjual dan pemakaian obatterlarang itu. Ditemukan beberapa oknum tentara, si bajuhijau. Ditangkap, diusut, ternyata orang ini seorang angkatandarat yang berpangkat letnan. Dan tak berapa lama, orang muda pengedar obatteralarang itu, dijemput oleh tentara lainnya dari kepolisian, sebab orang ini adalah anaknya Panglima Angkatan Darat, KSAD ketika itu! Dan sampai kini kisah-cerita itu hilang raib, dipeti-eskan, dan dianggap tak ada saja! Begitulah berkuasanya yang namanya jenderal-jenderal. Setiap peristiwa dan kejahatan, dan pembunuhan, peculikan, apabila terlibat oknum serdadu, alamat persoalannya takkan mungkin diajukan ke pengadilan! Betapa banyak contoh begini.

Obatterlarang pengedar dan pemakaiannya sudah sangat luas beredar di Indonesia, lebih khusus lagi di Jakarta. Sudah turut orang-orang asing dari Afrika yang baru-baru ini tertembak. Sayangnya dedengkot, biangkeladi, kepala dan geng sebenarnya tetap saja yang dalamnegeri, lolos saja dan selalu selamat-selamat saja.

Pada beberapa tahun yang lalu, keponakan saya mengajak saya berdisko di TanahAbang, namanya Tanamur, artinya Tanah-Abang-Timur. Begitu masuk ke ruangan disko ini, benar-benar saya hampir saja pingsan, sebab mendengar musiknya berdentam-dentam sangat keras, keras sekali. Jantung dibuatnya turut berdentam dengan irama gila itu! Tak sampai duapuluh menit pertama saya ke luar. Lalu masuk lagi, karena keluarga saya tampaknya biasa-biasa saja adanya, saya malu menyatakan bahwa saya mau pulang. Jadi selama itu saya lebih banyak di luar daripada di dalam. Dan saya lihat, orang-orang yang berdansa itu, jingkrak-jingkrak, berputar, melompat, bahkan ada yang pakai salto segala. Betapa hebatnya, dan gembiranya, dan kuatnya itu jantung-jantung mereka. Saya sangat kagum dibuatnya, walaupun tak secuilpun saya mau seperti mereka.

Ternyata setelah saya tanyakan, mengapa dan bagaimana mereka sampai begitu kuat dan tahannya melakukan gerak begitu sulit dan meminta tenaga olahraga begitu hebat. Ponakan saya menjawab, tanpa minum dan menelan ekstasy tidak mungkin tahan melakukan gerakan demikian. Maka mengangguklah saya, sedikit mengerti.

Dan lalu saya menjadi tertarik mau tahu segala jenis dan selukbeluk obattelarang itu. Ternyata cukup banyak jenisnya. Ada ekstasy yang sudah sangat terkenal, sejenis pil. Ada yang bernama putao, shabu-shabu, koplo yang agak sederhana dan sedikit kampungan, dan berjenis tablet, seperti nipam, megadon dan banyak lagi. Shabu-shabu seakan-akan nama dari Jepang. Shabu-shabu menggunakannya melalui pemasakan, dihisap lewat zat-cair, seperti orang menghisap candu yang melalui pipa-air yang berbunyi gerodok-gerodok, sedap kedengarannya. Shabu-shabu tak boleh langsung, harus melalui penghisapan lewat air, bentuknya seperti kristal gula, ada yang serbuk. Kalau begitu terendam air, plup-plupnya kasar, itu artinya belum baik, belum tingkat hebat, kalau halus, buihnya kecil, nah, inilah yang dicari-cari.

Tingkat penghayalan shabu-shabu dan ekstasy ada kesamaannya tapi ada perbedaan lainnya. Shabu-shabu jauh lebih banyak tingkat penghayalannya, banyak dreamnya, mimpinya. Karena itu obatterlarang ini banyak menyerang syaraf. Pada tingkat awalnya akan terasa tenang, happy sekali, tak ada beban apa-apa. Tetapi setelah itu, obatnya masuk melalui syaraf-otak, barulah terasa lemas, malas, dan hanya mau mengulanginya lagi, terus begitu. Otak-kecil ditariknya, sehingga meregang, karena itu tak bisa tidur, sangat sulit tidur. Semua ini karena jantung dipacu keras, berdentam-dentam. Yang ada rasa malas dan jemu, tapi tak ada rasa mau tidur, terlena mengantuk saja, tapi tidak bisa tidur,- betapa nggak enaknya kalau begitu! Keadaan sipemadat ini tidak bisa tenang, lekas sensetif dan pemarah.

Jadi kalau begitu rasa enaknya itu hanya betul-betul buat sementara saja, dan sudah itu akan terasa akibat semua ketidakenakannya. Lah, kenapa orang mau!? Karena daya dan gaya mimpi, dream, menghayalnya, sangat enak seketika!

Ekstasy dan shabu-shabu banyak jenis istilah namanya, seperti "blue-sky" "perang-sabil" "superman" "elektrik" "appel". Dengan berbagai harganya. Si pemesan tinggal sebut jenisnya, lalu diantar ke pemakai, atau dijemput di sesuatu tempat. "Blue-eyes" satu gramnya RP 600.000,- ada yang hampir satu juta rupiah.

Menurut para pemakai dan pengedar itu, ada tablet, sejenis pil yang sangat anti ketagihan obatterlarang. Pil itu satunya 40 juta rupiah! Dan begitu minum pil itu, ditanggung takkan mau lagi mencoba obatterlarang itu, hilang semua rasa ketagihan dan ketergantungan. Ini katanya, sebab tak mungkin lepas dari merek dagang agar setiap pemakai ada jaminan perasaan aman, tokh nanti kalau sudah ketagihan sangat, cari saja pil yang seharga 40 juta itu! Bereslah!

Istilah mereka-pun ada kekhususannya, misalnya "sakao", dia sedang sakao nih,- artinya dia sedang sakit karena putao!

Kebetulan kalau razzianya sedang berada ditingkat tinggi, agak kerasan, maka pengedar dan pemakai begitu ketahuan, akan masuk sel. Tetapi semua bisa diatur! Beberapa teman dari ponakan saya, tokh bisa lolos tanpa ke pengadilan dengan menebus seharga 15 juta Rupiah!

Pesta shabu-shabu cukup meriah. Pesta shabu-shabu lain dari pesta lainnya. Sebab penuh makanan dan irma musik yang berdentam-dentam dan terkadang lalu agak pelan. Di samping penuh makanan dan minuman sebagaimana layaknya pesta, juga penuh minuman pendampingnya seperti beralkohol tinggi dari belasan derajat sampai 70 derajat, dari minuman bernostalgia seperti Taps, Bols, Jenever, yang semuanya sangat terkenal di zamannya kolonial Belanda bahkan VOC dulu itu!

Kata orang-orang pemakai obatterlarang itu, " owe bo kam boan"lah! Maksudnya saya tak relalah kalau sampai ditangkap dan masuk sel. Apa ini artinya? Siap menyogok, mengeluarkan uang banyak, atau mati atau melarikan diri menghilangkan jejak. Masuk lingkungan atau lingkaran dunia-obatterlarang, sama halnya masuk dunia-maffia, tanggungannya yalah penjara, pembunuhan, atau kematian. Jual-beli obatterlarang ini, sangat cepat dan sangat menguntungkan, frekwensinya juga cepat sekali, tetapi kadar bahaya dan perjudian nasib-jiwanya sangat beresiko tinggi yang bukan main! Tak ada pedagang, penjual, pengedar ataupun pemakai yang merasa aman hidupnya, selalu penuh ketegangan, penuh rasa ketidakamanan, dan selalu ada api disekitar kehidupannya, selalu ada ancaman maut. Penuh persaingan, penuh pergumulan kecurangan, dan jiwa selalu diujung belati atau peluru. Semoga kita saling sama mengerti akan bahayanya obatterlarang ini yang sangat merusak haridepan manusia.-

Paris 18 Febr 2000,-

Daftar Isi


© Sobron Aidit. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.