Bab 48 :
Seputar Pencegahan dan Kesehatan

Ada periodenya ketika saya menjuruskan diri kepada masalah konsultasi, pengobatan dan kesehatan. Pengobatan termasuk tusukjarum, urut, dan serba-sedikit obat-obat tradisional. Waktu itu antara tahun 1971 sd 1977, lalu terputus, lalu tersambung lagi tahun 1981 sd 1983. Yang pertama ketika masih di Tiongkok, yang kedua sesudah hidup di Paris. Pada tahun-tahun itu benar-benar kegiatan hanya pada masalah kesehatan, kedokteran dan pengobatan. Masih sempat-sempatnya membuka "kursus tusukjarum" dengan puluhan murid-murid, yang padahal "murid-murid" itu adalah mahasiswa kedokteran di berbagai negara sosialis. Dan pada akhirnya mereka banyak yang betul-betul menjadi dokter yang berdiploma resmi sedangkan awak ini tetap saja "tukang jual koyok"!

Yang saya makud dengan istilah ini bukan dari jual-koyok membualnya, kebohongannya, tetapi semata-mata, saya tidak mungkin hidup dari pengetahuan yang serba sedikit dan tanggung itu, dan lagi tak ada surat-surat resmi, seperti diploma, sertifikat resmi dari negara. Ternyata pengetahuan yang saya dapatkan dari berbagai pembacaan literatur, dan yang saya praktekkan itu, tidak bisa saya andalkan untuk hidup-nyata. Saya harus mencari kehidupan secara lain, yang kongkrit menghasilkan uang, yang bisa jadi sandaran buat meneruskan bernafas, bernyawa dan kekehidupan normal seperti orang-orang lain itu.

Sebagaimana halnya dalam soal tulis-menulis, karang-mengarang, semua pekerjaan ini hanya dari segi kesukaan dan kecintaan, tetapi dia tidak bisa menjadi sandaran hidup dirikita, dan kita benar-benar akan sengsara, bahkan bisa mati kelaparan kalau hanya mengandalkan dari segi pekerjaan kesukaan dan kecintaan secara demikian. Itulah sebabnya banyak yang sudah saya tuliskan bahwa kehidupan saya lebih banyak saya jalani karena keharusan, karena kemestian, tetapi samasekali bukan karena kesukaan dan kecintaan. Namun di sela-sela pekerjaan keharusan dan kemestian ini, saya tetap dapat menyisihkan waktu untuk kerja kesukaan dan kecintaan saya. Termasuk masalah Seputar Pencegahan dan Kesehatan serta pengetahuan kedokteran itu.

Hanya saja pedoman kita yalah : kalau memegang pekerjaan keharusan dan kemestian itu sedang dalam periode kita jalani, haruslah belajar mencintai, bertanggungjawab, dan penuh rasa menghayati pekerjaan itu. Jadi walaupun dirikita diliput oleh keharusan dan kemestian, tetapi berusaha keraslah buat mencintai dan penuh tanggungjawab akan pekerjaan itu. Kalau tidak, semua pekerjaan tidak akan berhasil, dan dirikita akan selalu dalam suasana frustrasi dan depressi dan stres yang berkepanjangan. Kata peribahasa kampung kami " pandai-pandailah membawakan diri dengan suasana sekeliling kita, berusahalah menyerap dan bersenyawa dengannya". Hanya itulah pedoman saya selama ini.

Dari manakah saya dapatkan pengetahuan serba-sedikit tentang Seputar Pencegahan dan Kesehatan serta Ilmu Kedokteran secara partikeliran ini? Yang terbanyak karena suka membaca literatur yang berkenaan dengan persoan tersebut, tertarik dan sangat memikat minat baca dan mengetahui dalam bidang ini. Lalu bertanya sana-sini, melihat, menyaksikan, dan secara kebetulan orang yang paling dekat dengan saya, almarhum isteri saya adalah seorang geneacolog - obstretikus, dan ipar saya yang wanita, isterinya Bang Amat juga seorang dokter tamatan Fakultas Kedokteran UI - Korea dan Moskow. Dari dialah saya banyak belajar secara lisan dan tanya-jawab, dan berdiskusi dengannya. Tusukjarum, saya banyak berkonsultasi dengan isteri saya alm. Banyak yang saya tahu bahkan karena sambil praktek. Misalnya ketika saya mencobakan titik-tusuk dengan lebih duapuluh jarum ke tubuh isteri saya, dia berseru agar segera dicabut, sebab jantungnya berdebar sangat cepat.

Kami selidiki mengapa sebabnya. Apakah karena jarumnya terlalu banyak karena lebih duapuluh itu? Ataukah karena tidak cocok titiktusuknya, berlawanan misalnya? Dari berbagai diskusi dan tanya sana-sini itu, barulah kesimpulan yang agak kongrit dapat disatukan : ketika sedang tusukjarum itu, dia dalam keadaan lapar dan belum makan dan belum pernah minum pada hari itu. Seseorang yang akan ditusuk-jarum, samasekali tidak boleh dalam keadaan lapar dan kehausan!

Dari banyak diskusi dengan kakak iparku yang prakteknya di Rumah Sakit Melati di daerah Paseban, Kramat, ada yang bisa sedikit kujadikan pegangan, ketika beberapa teman minta pendapat tentang birth-control, ber KB, Pembatasan-Kelahiran ( PK ). Aku memberikan pendapat ketika dalam konsultasi itu - dan yang namanya konsultasi itu, tentu saja tidak harus mengikat, agar menjadi bahan pertimbangan, mau dipakai ya baik, tidak mau pakai ya tidak apa-apa.

Bahwa yang paling baik dan paling ideal dalam ber PK atau ber KB adalah melahirkan dulu, sudah itu barulah ber PK atau ber KB. Jadi begitu menikah, bisa setahun dua tahun sesudah itu melahirkan anak, lalu bisa ber PK atau ber KB. Mengapa? Ber PK atau ber KB terlalu lama, katakanlah lebih dari tujuh tahun atau lebih dari sepuluh tahun, tidak begitu baik. Kenapa? Karena kebiasaan "membentengi" diri "selalu menolak kewajaran" terlalu lama, akhirnya alat produksi penis maupun vagina, penyemprotan sperma dan daya terima vaginanya, termasuk sel-telur dan alat-kandungan, tidak lagi elastis, tidak lagi sensitif, lalu jadi kurang peka. Ini terlihat dan banyak bukti, begitu pasangan yang terlalu lama ber PK atau ber KB, ketika pasangan itu menghendaki anak, menghendaki kehamilan, lalu menjadi sangat sulit, meleset terus, tak jadi-jadi. Kalaupun jadi adalah baik, sebab sesuai dengan kehendak dan cita-citanya. Tetapi dalam penyelidikan kami, pasangan yang terlalu lama ber PK dan ber KB, lebih dari 10 tahun, hasilnya menunjukkan ketika benar-benar sudah mau punya anak, sangat sulit, tak jadi-jadi. Menurut saya, semua alat produksi buat kehamilan itu, sudah tidak begitu peka lagi, sudah tidak elastis dan tidak sensitif lagi. Ini karena terlalu lama "dibentengi" "menolak kewajaran alamiahnya" sudah terlalu lama.

Itulah sebabnya kami katakan, memang yang paling ideal adalah melahirkan dulu, sudah itu barulah ber PK dan ber KB. Tetapi hal itupun sulit diatur oleh pasangan suami-isteri, karena masalah waktu dan jadwal kehidupan sehari-harinya. Pengetahuan dan pendapat yang seperti ini, karena praktek dan melihat, menyaksikan, bertanya sana-sini dan juga berkonsultasi kepada orang-orang tertentu yang mengetahui dan memahami persoalannya. Tetapi hal inipun tetap belum dapat jadi pegangan mutlak, karena pembawaan, karakter, sifat-sifat perorangan ada yang sangat khusus, ada yang khusus, ada yang normal-normal saja. Jadi bisa jadi pegangan umum, kebanyakannya begitu, tetapi tidak mutlak harus begitu. Memang dunia pengetahuan Seputar Pencegahan dan Kesehatan serta Kedokteran ini sangat menarik, sangat luas dan manusiawi,- ( Sumber bacaan : Bunga Rampai , Yayasan Pengobatan Tradisional Modern, oleh Hakim A.S,- Kamus Kedokteran, oleh Ahmad Ramali, Dr. Med,- Flora oleh Soewita, Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang, penerbitan Balai Pustaka 1985 dll ).-

Paris 23 November 1999,-

Daftar Isi


© Sobron Aidit. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.