Bab 149 :
Pameran Foto Spektakuler di Paris

Kantor Senat di Paris menyediakan diri buat mengadakan sebuah pameran foto yang sungguh spektakuler. Pameran foto ini diadakan di sekitar Taman Luxembourg, sebuah Taman yang terbesar di kota Paris. Di mana di dalam kompleksnya terletak kantor Senat. Pameran foto ini tampaknya tidak mungkin dipamerkan di sebuah gedung apapun. Sebab melihat kenyataan apa saja dan bagaimana saja foto-foto itu keadaannya. Setiap foto sama besar panjang dan lebarnya. Dan sebuah foto rata-rata sepanjang dua meter, dengan lebar satu setengah meter. Dan yang dipamerkan sejumlah 154 foto. Tentu saja harus ada jarak antara satu foto dengan yang lainnya. Dan ini menurut perkiraan, paling tidak memerlukan ruangan yang sepanjang satu km! Mana ada gedung yang begitu itu! Karena itu pameran foto ini diadakan di luar gedung, sepanjang bagian sayap Taman Luxembourg. Karena masalah tempat, penempatannya, banyak juga foto yang "terpaksa dipasang" yang saling membelakangi. Jadi ada yang bisa dilihat dari luar Taman, dan ada yang hanya bisa kalau masuk atau kita ada di dalam Tamannya. Bagian ini ada "kerugiannya" bagi publik. Sebab Taman itu tutup bila malam hari, dan dikunci. Sedangkan yang di luar Taman, tetap saja selama 24 jam dapat dilihat, dengan setiap sebuah foto disorot dengan spotlight berkapasitas 200 watt. Jadi orang melihatnya bisa kapan saja, dan dalam keadaan apa saja.

Bagaimana bila hujan? TIdak ada soal. Karena bahan kertas foto itu terbuat dari celuloid yang tahan banting. Kata peribahasa kita dulu "tak lekang di panas tak lapuk di hujan", ini benar-benar kongkrit. Jadi hujan lebat bagaimanapun dan hawa cuaca bagaimanapun untuk ukuran Paris, tidak akan apa-apa. Orang yang berjalan hilir mudik menikmati kota Paris, tentu saja banyak tertarik dan melihat serta menikmatinya. Sering terdengar pujian yang dengan mulutnya berdecak kagum, dan mereka terpesona mengamati foto-foto yang begitu indah, cantik dan menarik.

Photographer Yann Arthus-Bertrand yang mengerjakan pembuatan dan penyeleksian foto ini telah mulai mengerjakannya selama 10 tahun. Dan telah menembakkan kameranya sejumlah 100.000 jepretan. Dan telah melahirkan karya fotonya ini di sejumlah 76 negara, dengan jumlah jam-terbangnya 3000 jam-terbang! Mengapa semua ini disebut dan ditulis? Karena semua foto ini dibuat dari atas. Selalu dalam posisi vertikal dan tak ada yang horizontal. Nama tema pameran foto ini, aslinya LA TERRE VUE DU CIEL dengan Inggerisnya EARTH FROM ABOVE. Kalau proyek raksasa ini dikerjakan sendiri atau organisasi kecil, rasanya memang jauh dari kemungkinan. Karenanya tidak heran kalau dalam kata pengantarnya Yann Arthus-Bertrand mengatakan bahwa terlaksananya pameran foto ini dibantu dan disponsori oleh UNESCO - UNO - PBB. Lalu seperangkat bantuan lainnya, terutama dari pihak Perancis. Bantuan penerbangan dari AIR FRANCE, dan Fuji Film, dan kata Yann :"Those who helped me in the fullfilment of this work are so numerous that I feel like guilty for being unable to publish their names. I wish nevertheless to thank them from the bottom of my heart",- Karena pengerjaan dari mula sampai jadinya pameran yang sekarang ini memang memerlukan bantuan ribuan orang, ratusan badan-badan organisasi sedunia.

Dari sejumlah 76 negara sebagi sumber penciptaan foto ini, ada dua foto yang dari Bali. Sebuah percobaan penanaman rumput laut yang dilihat dari atas, lalu sebuah hamparan sawah sengkedan di Bali yang pengurusannya di bawah organisasi tradisional adat Bali : subak. Sangat bagusnya, sangat indahnya. Sawah yang bertingkat, tampak kehijauan pepadian, dan juga genangan air, pelan-pelan turun ke bawah, ke pematang lain yang terus ada di bawahnya. Namun air itu takkan kering-keringnya karena penyusunan mekanismenya sangat diperhitungkan. Dari Filipina malah lebih banyak dari Indonesia. Hal ini tidak bisa diperbandingkan secara mengapa satu negara lebih banyak dari negara lain, atau mengapa negara itu tidak ada termasuk penciptaan fotonya. Seniman Yann Arthus-Bertrand mengatakan ;"the earth is art, the photographer is only a witness",- jadi tidak perlulah kita memperbandingkan atau adanya perasaan sedikit iri dan cemburu, mengapa negara kita kok hanya Bali saja, padahal banyak tempat lain yang jauh lebih bagus. Atau kenapa Marokko, Venuzuela, Spanyol kok lebih tiga empat foto, atau Irak, Koweit juga tidak hanya satu foto saja. Pameran ini adalah pameran art tadi itu. Bagaimana penggambaran sekawanan sapi di Argentina yang menyeberangi sebuah sungai, tampaknya berebut saling mendahului, dan tampak lucu sekali, sebab ada yang ditubruk temannya sehingga terjerembab, dan sebuah kakinya terinjak teman lainnya sehingga nyangkut tak dapat melepaskan diri.

Lalu antrian panjang puluhan panci karena bergiliran harus menampung air-bersih yang sudah dijatah di sebuah negara di Afrika. Dilihat dari atas sangat bagus dan aneh, dan lucu. Tetapi juga bagaimana mengenaskannya ambruk, hancur leburnya perumahan, bangunan di Taiwan akibat gempa bumi dulu itu. Dan para penduduk sekitar situ dengan sedih menyaksikan perumahan yang barangkali ada yang rumahnya habis-kikis menjadi puing berserakan.
Dan bekas-bekas perang sesudah Perang Dunia ke II, terutama Perang Irak-Koweit, Perang Irak-Iran, Perang PBB mengeroyok Irak. Ampas tank dan kapalterbang yang berserakan, menjadi tumpukan besi tua yang sampai pembuatan foto itu tidak diurus mau dikemanakan! Semua ini seakan-akan berkata dan bertanya-jawab pada dirikita, lalu nantinya akan mau dikemanakan. Atau, nah, itulah akibat perang, kalah menangpun tetap saja sama penderitaannya, atau yang berjenis lain. Namun harus diingat kata Yann, foto ini adalah seni, dan dia hanyalah saksi buat pembuktian,-

Pameran foto spektakuler ini sudah saya tuliskan beberapa bulan yang lalu. Ternyata masih begitu banyak yang berkata-kata dan bercerita kepada saya mengenai masalah ini, dan kepada kita sekalian masih tetap ada dan punya bahan yang selalu baru buat dikemukakan. Tentu saja pameran ini tidak tanggung-tangung, disamping gratis dan bisa dilihat dan dinikmati tak terbatas waktunya, selama 24 jam, lama jangka waktunyapun bukan main,- selama 6 bulan. Dari mulai bulan Mei yang lalu sampai Oktober dua bulan lagi. Dan didatangi dan dinikmati ribuan orang setiap harinya. Ada sedapnya juga kalau saya tuliskan, letaknya hanya beberapa langkah dari restaurant kami, Restaurant Indonesia, jadi sedikit banyaknya, siapa tahu kamipun kecipratan rezeki dari para turis yang kehausan dan kelaparan. Namun tak ada maksud buat meng-iklan-kan semua itu dengan tulisan ini, sungguh mati, dan berani sumpah! Karena saya sangat mengagumi pameran foto yang begitu sangat spektakuler ini. Setiap hari dilihat, selalu ada yang bagus, indah dan sangat menarik, dan yang berkata serta bercerita dari foto-foto itu memang benarlah, the earth itu betullah is art,-

Almere - HOLLAND 16 Agustus 2000,-

Daftar Isi


© Sobron Aidit. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.