Kantor Senat di Paris menyediakan diri buat mengadakan sebuah pameran foto
yang sungguh spektakuler. Pameran foto ini diadakan di sekitar Taman Luxembourg,
sebuah Taman yang terbesar di kota Paris. Di mana di dalam kompleksnya terletak
kantor Senat. Pameran foto ini tampaknya tidak mungkin dipamerkan di sebuah
gedung apapun. Sebab melihat kenyataan apa saja dan bagaimana saja foto-foto
itu keadaannya. Setiap foto sama besar panjang dan lebarnya. Dan sebuah foto
rata-rata sepanjang dua meter, dengan lebar satu setengah meter. Dan yang dipamerkan
sejumlah 154 foto. Tentu saja harus ada jarak antara satu foto dengan yang lainnya.
Dan ini menurut perkiraan, paling tidak memerlukan ruangan yang sepanjang satu
km! Mana ada gedung yang begitu itu! Karena itu pameran foto ini diadakan di
luar gedung, sepanjang bagian sayap Taman Luxembourg. Karena masalah tempat,
penempatannya, banyak juga foto yang "terpaksa dipasang" yang saling
membelakangi. Jadi ada yang bisa dilihat dari luar Taman, dan ada yang hanya
bisa kalau masuk atau kita ada di dalam Tamannya. Bagian ini ada "kerugiannya"
bagi publik. Sebab Taman itu tutup bila malam hari, dan dikunci. Sedangkan yang
di luar Taman, tetap saja selama 24 jam dapat dilihat, dengan setiap sebuah
foto disorot dengan spotlight berkapasitas 200 watt. Jadi orang melihatnya bisa
kapan saja, dan dalam keadaan apa saja.
Bagaimana bila hujan? TIdak ada soal. Karena bahan kertas foto itu terbuat dari
celuloid yang tahan banting. Kata peribahasa kita dulu "tak lekang di panas
tak lapuk di hujan", ini benar-benar kongkrit. Jadi hujan lebat bagaimanapun
dan hawa cuaca bagaimanapun untuk ukuran Paris, tidak akan apa-apa. Orang yang
berjalan hilir mudik menikmati kota Paris, tentu saja banyak tertarik dan melihat
serta menikmatinya. Sering terdengar pujian yang dengan mulutnya berdecak kagum,
dan mereka terpesona mengamati foto-foto yang begitu indah, cantik dan menarik.
Photographer Yann Arthus-Bertrand yang mengerjakan pembuatan dan penyeleksian
foto ini telah mulai mengerjakannya selama 10 tahun. Dan telah menembakkan kameranya
sejumlah 100.000 jepretan. Dan telah melahirkan karya fotonya ini di sejumlah
76 negara, dengan jumlah jam-terbangnya 3000 jam-terbang! Mengapa semua ini
disebut dan ditulis? Karena semua foto ini dibuat dari atas. Selalu dalam posisi
vertikal dan tak ada yang horizontal. Nama tema pameran foto ini, aslinya LA
TERRE VUE DU CIEL dengan Inggerisnya EARTH FROM ABOVE. Kalau proyek raksasa
ini dikerjakan sendiri atau organisasi kecil, rasanya memang jauh dari kemungkinan.
Karenanya tidak heran kalau dalam kata pengantarnya Yann Arthus-Bertrand mengatakan
bahwa terlaksananya pameran foto ini dibantu dan disponsori oleh UNESCO - UNO
- PBB. Lalu seperangkat bantuan lainnya, terutama dari pihak Perancis. Bantuan
penerbangan dari AIR FRANCE, dan Fuji Film, dan kata Yann :"Those who helped
me in the fullfilment of this work are so numerous that I feel like guilty for
being unable to publish their names. I wish nevertheless to thank them from
the bottom of my heart",- Karena pengerjaan dari mula sampai jadinya pameran
yang sekarang ini memang memerlukan bantuan ribuan orang, ratusan badan-badan
organisasi sedunia.
Dari sejumlah 76 negara sebagi sumber penciptaan foto ini, ada dua foto yang
dari Bali. Sebuah percobaan penanaman rumput laut yang dilihat dari atas, lalu
sebuah hamparan sawah sengkedan di Bali yang pengurusannya di bawah organisasi
tradisional adat Bali : subak. Sangat bagusnya, sangat indahnya. Sawah yang
bertingkat, tampak kehijauan pepadian, dan juga genangan air, pelan-pelan turun
ke bawah, ke pematang lain yang terus ada di bawahnya. Namun air itu takkan
kering-keringnya karena penyusunan mekanismenya sangat diperhitungkan. Dari
Filipina malah lebih banyak dari Indonesia. Hal ini tidak bisa diperbandingkan
secara mengapa satu negara lebih banyak dari negara lain, atau mengapa negara
itu tidak ada termasuk penciptaan fotonya. Seniman Yann Arthus-Bertrand mengatakan
;"the earth is art, the photographer is only a witness",- jadi tidak
perlulah kita memperbandingkan atau adanya perasaan sedikit iri dan cemburu,
mengapa negara kita kok hanya Bali saja, padahal banyak tempat lain yang jauh
lebih bagus. Atau kenapa Marokko, Venuzuela, Spanyol kok lebih tiga empat foto,
atau Irak, Koweit juga tidak hanya satu foto saja. Pameran ini adalah pameran
art tadi itu. Bagaimana penggambaran sekawanan sapi di Argentina yang menyeberangi
sebuah sungai, tampaknya berebut saling mendahului, dan tampak lucu sekali,
sebab ada yang ditubruk temannya sehingga terjerembab, dan sebuah kakinya terinjak
teman lainnya sehingga nyangkut tak dapat melepaskan diri.
Lalu antrian panjang puluhan panci karena bergiliran harus menampung air-bersih
yang sudah dijatah di sebuah negara di Afrika. Dilihat dari atas sangat bagus
dan aneh, dan lucu. Tetapi juga bagaimana mengenaskannya ambruk, hancur leburnya
perumahan, bangunan di Taiwan akibat gempa bumi dulu itu. Dan para penduduk
sekitar situ dengan sedih menyaksikan perumahan yang barangkali ada yang rumahnya
habis-kikis menjadi puing berserakan.
Dan bekas-bekas perang sesudah Perang Dunia ke II, terutama Perang Irak-Koweit,
Perang Irak-Iran, Perang PBB mengeroyok Irak. Ampas tank dan kapalterbang yang
berserakan, menjadi tumpukan besi tua yang sampai pembuatan foto itu tidak diurus
mau dikemanakan! Semua ini seakan-akan berkata dan bertanya-jawab pada dirikita,
lalu nantinya akan mau dikemanakan. Atau, nah, itulah akibat perang, kalah menangpun
tetap saja sama penderitaannya, atau yang berjenis lain. Namun harus diingat
kata Yann, foto ini adalah seni, dan dia hanyalah saksi buat pembuktian,-
Pameran foto spektakuler ini sudah saya tuliskan beberapa bulan yang lalu. Ternyata
masih begitu banyak yang berkata-kata dan bercerita kepada saya mengenai masalah
ini, dan kepada kita sekalian masih tetap ada dan punya bahan yang selalu baru
buat dikemukakan. Tentu saja pameran ini tidak tanggung-tangung, disamping gratis
dan bisa dilihat dan dinikmati tak terbatas waktunya, selama 24 jam, lama jangka
waktunyapun bukan main,- selama 6 bulan. Dari mulai bulan Mei yang lalu sampai
Oktober dua bulan lagi. Dan didatangi dan dinikmati ribuan orang setiap harinya.
Ada sedapnya juga kalau saya tuliskan, letaknya hanya beberapa langkah dari
restaurant kami, Restaurant Indonesia, jadi sedikit banyaknya, siapa tahu kamipun
kecipratan rezeki dari para turis yang kehausan dan kelaparan. Namun tak ada
maksud buat meng-iklan-kan semua itu dengan tulisan ini, sungguh mati, dan berani
sumpah! Karena saya sangat mengagumi pameran foto yang begitu sangat spektakuler
ini. Setiap hari dilihat, selalu ada yang bagus, indah dan sangat menarik, dan
yang berkata serta bercerita dari foto-foto itu memang benarlah, the earth itu
betullah is art,-
Almere - HOLLAND 16 Agustus 2000,-
© Sobron Aidit.
All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.