Budaya :
HILANG BEGITU SAJA

Boleh dikatakan semua urusan, semua persoalan, semua perkara, tidak ada ada yang sampai tuntas diurus dan diselesaikan. Dari yang tampaknya mungkin kecil, sampai yang kelihatannya cukup besar bahkan sangat besar, tetap saja tidak diurus sampai tuntas. Mengapa? Mungkin terlalu banyak benang kusut yang jalin-berjalin, kait-mengait, sudah sangat sulit mengusutnya. Dan mungkin kalaupun terus mau diusut akan ketemu biangkerok yang sesungguhnya, dan ini tidak mungkin diurus, sebab menyangkut banyak ikan paus, ikan-ikan besar dan meraksasa. Tak mungkin akan bisa diurus tuntas, percuma saja! Maka lalu ya sudahlah, biarkan saja berlalu. Kalaupun ada yang berani mau mengusut, di depan sana sudah menunggu ancaman, "okey, kalau kau terus mau ngotot mengusut, aku dan kami sudah siap dengan seperangkat bukti yang kamu dan kalian juga berbuat sama dengan yang kami buat! Boleh, silahkan, kita saling bongkar! Boleh coba, kita saling habis-habisan"! Maka masing-masing mundur teratur, dan perkara itu lalu HILANG BEGITU SAJA,-

Tidak mungkin membongkar sampai tuntas soal Marsinah, soal Udin, soal Eddy Wuryanto dan Bupati Sri Roso. Sejarah sudah membuktikan, perkara itu hanya bikin berbusa mulut teriak-teriak menuntut, tetapi perkara sesungguhnya tetap saja dipeti-eskan : HILANG BEGITU SAJA,-

Dulu soal korupsi di Pertamina, Ibnu Sutowo, dan banyak lagi rentetannya sampai yang agak besar soal Eddy Tanzil, apa hasilnya? Tak ada, dan raib HILANG BEGITU SAJA,- Lalu ada tuntutan mau mengadili Suharto, bentuk MA baru dengan Jaksa Agung baru, pecat si ini, angkat si itu, umumkan bahwa perkara ini harus benar-benar tuntas. Hadapkan Suharto ke MA. Tapi permainan ini hanya benar-benar sandiwara belaka. Tidak mungkin Suharto dihadapkan ke pengadilan, tidak mungkin berani dan tidak ada yang berani. Semua perangkat tokh dia punya, orang-orang dia, anak-buah dan anak-anak didik dia. Bahkan pada akhirnya ketahuan belangnya, si Jagung yang dapat hadiah ayam betina itulah yang malah ketahuan korupsi cukup besar! Lalu untuk sekedar meredakan kemarahan orang banyak, dia sedikit digeser dan dipindahkan.

Tapi apa hasilnya, dan apa yang orang akan lihat kelanjutannya? Tidak ada, tidak mungkin lebih dari segitu saja, yang ada yalah HILANG BEGITU SAJA,- Suharto tetap saja sehat-sehat dan selamat-selamat, bahkan mulai lagi tancap gas buat "merebut pikiran massa". Betapapun dan bagaimanapun besarnya "pembongkaran" dari TIME ke dunia luas, tetap saja Suharto senyum di kulum yang selalu mengandung belati dan racun itu. Masalah inipun sudah tampak akan HILANG BEGITU SAJA,-

Sudah terlalu parah apa yang dulu ditanamkan Suharto selama puluhan tahun, rasa selalu ketakutan, rasa selalu tunduk, selalu merasa masakbodo, dan bodoh, membodohi orang banyak. Dan ancamannya dengan kata-kata gebug itu bukan hanya omongan, tapi benar-benar dilaksanakan.. Sampai-sampai menyangkut culik-menculik, hilang-menghilangkan, bakar-membakar, bunuh-membunuh, tak ada dan tak pernah diusut secara tuntas. Belasan masih para aktivis pemuda-mahasiswa hilang tak tentu rimbanya, tak tahu di mana kuburannya. Katanya pernah mau diusut dan diperkarakan. Itu hanya tipuan saja, mau sekedar meredam kemarahan orang banyak.

Dan apa yang kita dengar? Apa hasil "pengusutan" itu? Tak ada, nol besar, HILANG BEGITU SAJA,-Soal Trisakti, peristiwa naas nasional 13,14 dan 15 Mei, Semanggi, perkosaan, semua HILANG BEGITU SAJA, termasuk masalah Ketapang, Ambon,Sambas, apalagi Situbondo yang kasusnya sudah menyembul lama. Terlalu banyak perkara, persoalan, pengusutan, yang pada akhirnya HILANG BEGITU SAJA,- Semoga saja kebudayaan yang sudah membudaya begini, jangan sampai karena tidak diurus secara tuntas dan terus-menerus, menjadikan pada akhirnya Negara RI sendiri tahu-tahu HILANG BEGITU SAJA,- Jangan sampai begitu! Agar jangan sampai begitu, samasekali harus membrantas budaya HILANG BEGITU SAJA itu!

Paris 15 Juli 1999,-

Daftar Isi


© Sobron Aidit. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.