Ketika kau kukirimi surat
lalu dua jilid permata darah dan jiwa
kau jawab dengan kertas panjang segi empat
bagaikan isi telegram - singkat padat.
"Siapa kamu sebenarnya
samasekali tak kukenal
apakah kamu yang dulu kulihat
sebagai tukangsapu di resto Berlin"?
Malukah daku dan apakah terasa hina?
berbangga-bangga mau bersapa
ternyata serambutpun orang tak kenal
kau tak kenal aku
tapi aku kenal betul kamu
angkuhmu betul-betul tebal mengental
hitam seperti aspal!
Sanur 10 Agustus 1999,-
© Sobron Aidit.
All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.