Cerita di Musim Kemarau

Biasanya kita akan sampai pada musim kemarau ketika langit berwarna jingga dan angin berjalan sendiri, tersaruk-saruk di atas kerudung tipismu yang warna-warni. Dalam suasana yang sedemikian sempurna, kita sering tiba-tiba menghadap ke langit dan mereka-reka bentuk awan. Sekejap, kita seperti anak kecil yang berebut memiliki gugusan putih itu: menghitungnya, lalu mengejanya perlahan-lahan. "Lihatlah di atas sana," serumu tertahan. Burung-burung kecil kita yang riang dengan candanya memainkan warna awan. Dari putih ke abu-abu, lalu ke biru, ke jingga. Di musim seperti ini, langit adalah taman kanak-kanak bagi burung, dan kadang layang-layang. Sebuah ruang yang bersahaja. Tempat untuk bermain dan menyambut matahari.

mampang, 15 Juli 2000

Daftar Isi


© Koekoeh Achdiat Soebiantoro. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.