atom-atom
hijau: melesat di pusat diri, kekacauan dan
ketenangan, radiasi ilahi, "sesaat" yang melahirkan
berjuta
saat, dari vagina waktu akan lahir
berjuta isa yang lain, tapi mereka tak bisa
menangis,
semuanya bisu, semuanya sekedar
saksi-saksi bisu dan akan meledak dalam lubang hitam
tak
dikenal (atau kekekalan yang tak kita tahu
namanya), begitulah, kita akan selalu cemas menanti
messiah
yang lain, dan detik-detik menggumpal jadi
muntahan yang dingin, teologi kepedihan!, seperti
embun
yang terbakar di inti nyeri: keinginan, atau
tuhan yang tiap menit kita tafsirkan sebagai kasihan,
atau
baiklah, sekarang kita bicara tentang ribuan
cacing atau ular yang melilit perut adam, atau mitos
purba
tentang anjing atau srigala yang selalu menyalak
di otak kita, "om mani padme hum!", tidak!,
ini
bukan awal, tapi akhir dari segalanya: pikiran,
selalu saja pikiran, ya, hanya pikiran yang tenggelam
dalam
ketaksadaran, "hosanah!", bintang-bintang mati,
galaksi pecah, salib sepi, meteor darah,
"samsara!",
nanah-nanah-nanah, realita?,
"bismillah!", senyum brahmana, insomania,
desah
pelacur jalanan, bukit kapur kebencian,
gurun airmata, meta-etika, "vini-vidi-vici!",
teror
sosiologi, penjara ekonomi, ilusi teknologi,
schizofrenia, demokrasi benda-benda, "anatta!",
semuanya
meledak dalam atom-atom hijau yang mengekal
dalam hati kita: semuanya adalah Cinta!
© Ahmad
Yulden Erwin. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.