Embun pagi surut turun mencekam diponegoro, jalan nan kesepian
Menaungi banyak jati diri.
Gemuruh suara berontak membela kegelapan nyata, tak terbayang yang perih untuk
jeritan pagi
Memencar sinar mentari merah terbit
Terasa panas bumi memanasi isi dunia, manusia lemah lama teraniaya
Terpanaskan meluap rasa lama, tiada kata bijak terbilang
hiruk-pikuk aksi anarki bukan pribadi ego, diantara kebersamaan meratapi revolusi
semu
Memanas dan mencekam senja kelabu menghitamkan awan
Ruas kiri dan kanan bergolak hitam, bersama kepulan asap menghitamkan malam
pekat
Bersama kepekatan calon pimpinan bangsa ini
Raja diamuk rakyat, tak ada kata kekal bagi raja
hanya bekal berupa petuah,petunjuk tanpa surat sakti rakyat pilih suara hati
nan sejati
Gapai rasa cinta kasih rakyat bangsa ini, merah darah bercecer dijalan diterbangkan
abu
Rakyat marah musnahkan raja, hidup rakyat demi negara tanpa bahasa
Jkt 24 juli '97
© Ayar Adsa N.H..
All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.