Kabarkanlah aku, di tembok-tembok yang kusam. Menerjang prahara vbandang dimana
kuyup pembantaian telah meracuni segala pembuluh darah
Lalu, kau akan membaca kalimat perlawanan baru. Sebab kesaksian akan nyata,
tumbuhkan pohonan baru-meski beribu pamflet disobek atau dibakari. Nyatanya,
kau temui jiwa kamu di sana, lekat dengan ruh. Begitu dekat. Menyibak kesia-siaan
Jakarta, 1999
© Alexander
Robert Nainggolan. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.