perempuanku, aku ingin mengalir di tubuhmu. Menghangatkan kegelisahan di musim
penghujan dan mencicipi hidangan cinta yang tak habisnya. Maka, akan kupandang
dengan keriangan sama seperti pada saat kita pertama kali bertemu, menyimak
tingkah laku bibirmu yang ungu saat bicara
sungguh, asmaragama itu belum sirna, ia tetap menyala di antara legam rambut atau sembulan payu dara yang tak mencari perhatian. Di korneamu, dunia makin bundar, lalu kau pasti akan menciumku lagi, menanti hangat yang tak kunjung tiba di dada. Ada pucuk hijau daun muda merimbun, akan selalu kumasuki sekadar menepikan gundahku yang meliar
perempuanku, aku tak bisa menamatkan episode ini. Teramat panjang, berliku dan tak kunjung habis. Tapi, aku akan terus bercerita, akan tubuhmu, akan lelaki lelah yang butuh sebuah rumah cinta
Bandar Lampung, 2002/Januari 2003
© Alexander
Robert Nainggolan. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.