PALUNG KECEMASAN

Malam telah bergayut di pucuk pohon. Makin dingin. Sementara, orang bergegas pagi-petang, cucupi impian bertahun, tanpa perdebatan. Bahkan sudah lama kita di sini. Terkurung pada jejak beku, langkah sendiri.

Sampai kau lontarkan lagi palung cemas itu. Makin dalam. Meraba setiap rimba. Mengubur dadaku yang ringkih. Terus menggali di antara diam yang bersembilu. Tanpa terasa, malam menyibak perdu, sayatan luka makin kucur, menyingkirkanmu!

2002

Daftar Isi


© Alexander Robert Nainggolan. All rights reserved.
Hak cipta dilindungi Undang-undang.